Oleh: Abdul Hadi Ammar
Rasulullah SAW ditanya salah seorang Anshar yang dibawa Ibnu Umar menemuinya.
“Wahai Nabi, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia?”
Beliau menjawab, “Orang yang paling banyak dalam mengingat mati dan paling siap menghadapinya. Merekalah orang paling cerdas. Mereka pergi dengan membawa kemuliaan di dunia dan kehormatan di akhirat.”
(HR at-Tirmidzi).
Umar ibn Khattab, khalifah kedua setelah Abu Bakar al-Shidiq, pernah berkata:
أتيتُ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم عاشرَ عشرةٍ , فقال رجلٌ من الأنصارِ : من أكيَسُ النَّاسِ وأكرمُ النَّاسِ يا رسولَ اللهِ ؟ فقال : أكثرُهم ذِكرًا للموتِ وأشدُّهم استعدادًا له أولئك هم الأكياسُ ذهبوا بشرفِ الدُّنيا وكرامةِ الآخرةِ .
”Bersama sepuluh orang, aku menemui Nabi SAW lalu salah seorang di antara kami bertanya, ‘Siapa orang paling cerdas dan mulia wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat’.” (hadits riwayat Ibnu Majah).
Hasan Al Bashri mengatakan bahawa kalian memahami bahwa ” kematian itu hak adanya atau akhir dari kehidupan adalah sebuah kematian akan tetapi masih banyak manusia yang belum mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian itu”.
Semoga kita tidak lalai dan termasuk golongan manusia yang senantiasa mengingat mati, Aamiin.
#TahfidzDarulHijrahHidayatullahMaros #BerbagiItuIndah #MondokItuKeren
Media PERCIK dikelola oleh MD KAHMI Kota Makassar. Mau terbitkan rilis berita, artikel, opini atau puisi di PERCIK KAHMI Makassar? Klik di sini.