Skip to content
PERCIK KAHMI Makassar
KAHMI Makassar
  • Home
    • Berita
    • Artikel
  • Tentang Percik
  • Kirim Artikel
  • KAHMI Makassar
  • FORHATI Makassar
PERCIK KAHMI Makassar
KAHMI Makassar


Api Islam di Mekah: Awal Cahaya Peradaban

Tim Redaksi Tim Redaksi, 29/03/2025

Penulis: Prof. Dr. H. Bahaking Rama, MS (Guru Besar UIN Alauddin Makassar)

AL-QUR’AN adalah sumber utama ajaran Islam, menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Kitab suci ini pertama kali diwahyukan pada bulan Ramadan di Gua Hira (Jabal Nur), sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 185. Wahyu pertama yang turun, yakni Surah Al-Alaq ayat 1-5, menjadi tanda diangkatnya Muhammad SAW sebagai Nabi di usia 40 tahun.

Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca, memahami, dan merenungi fenomena alam, baik yang tertulis maupun tidak.

Setelah bertahun-tahun merenungkan ayat-ayat Allah, turunlah wahyu kedua, yakni Surah Al-Muddaththir ayat 1-7, yang menegaskan pengangkatannya sebagai Rasul. Sejak saat itu, beliau menerima perintah untuk berdakwah dan mengajarkan Islam.

Dari tahun 611 hingga 622 M, Nabi Muhammad SAW menyebarkan ajaran Islam di Mekah. Al-Qur’an menjadi cahaya yang menerangi kegelapan dan membangkitkan semangat kemajuan umat. Namun, perlawanan dari kaum Quraisy membuat beliau dan para pengikutnya hijrah ke Yastrib (Madinah).

BACA JUGA:  Penyesalan di Hari Kemenangan

Di sana, Islam semakin berkembang, diperkuat dengan Sunnah Rasul (Hadis) yang menjadi pedoman kedua setelah Al-Qur’an. Dari Mekah dan Madinah, cahaya Islam terus bersinar hingga ke seluruh penjuru dunia.

Makna Kelong dalam Perjalanan Islam

Nilai-nilai perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam diabadikan dalam berbagai bentuk sastra, salah satunya melalui kelong (syair dalam bahasa Bugis-Makassar). Berikut adalah syair yang menggambarkan semangat dakwah Islam:

📜 Kelong Islam

ᨄᨙᨄᨙ ᨄᨙᨄᨙᨀ (ᨒᨚᨄᨚᨕ) ᨑᨗᨆᨀ
Pepe’ pepeka (lompoa) ri Makka
(Api kebenaran, yakni Al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam, berkobar di Mekah.)

ᨒᨈᨙᨑᨐ ᨑᨗᨆᨉᨗᨊ
Lanterayya ri Madina
(Lentera Hadis sebagai sumber kedua ajaran Islam, berkembang di Madinah.)

BACA JUGA:  Agenda Pasca MUSWIL X KAHMI Sulsel

ᨄᨑᨚᨅ ᨔᨕᨗ
Paromba sai
(Kobarkan dan syiarkan Islam kapan dan di mana saja.)

ᨊᨈᨀᨅᨙᨑᨙ ᨉᨘᨊᨗᨕ (ᨒᨗᨊᨚᨕ)
Nattaka’bere’ dunia (linoa)
(Agar suara takbir menggema ke seluruh dunia.)

Syair ini menggambarkan bagaimana Islam bermula dari Mekah, berkembang di Madinah, dan terus menyebar ke seluruh dunia.

Al-Qur’an dan Hadis adalah dua sumber utama ajaran Islam yang wajib dipelajari dan didakwahkan agar semakin banyak manusia yang mengimani kebesaran Allah.

Dakwah Islam: Dari Mekah ke Madinah

Pada awalnya, Nabi Muhammad SAW berdakwah secara rahasia di Mekah, hanya kepada keluarga dan sahabat terdekat. Namun, setelah perintah Allah turun dalam Surah Al-Hijr ayat 94:

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. Al-Hijr: 94)

Nabi mulai berdakwah secara terbuka. Meskipun mendapatkan tantangan berat dari kaum Quraisy, dakwah Islam terus berlanjut hingga ke Madinah.

BACA JUGA:  Pendidikan, Antara Kewajiban dan Kebutuhan

Di sana, Nabi Muhammad SAW tidak hanya menjadi pemimpin agama tetapi juga kepala pemerintahan yang mengatur jalannya negara. Madinah berkembang menjadi pusat pemerintahan, pendidikan, dan dakwah Islam hingga akhir hayat Nabi Muhammad SAW.

Kini, Islam terus berkembang di seluruh dunia, diajarkan oleh para ulama sebagai pewaris para Nabi. Semoga cahaya Islam terus bersinar hingga akhir zaman.

Pao-pao Gowa, Sabtu, 29 Ramadan 1446 H / 29 Maret 2025

 

Tentang PERCIK

PERCIK dikelola oleh MD KAHMI Kota Makassar, didedikasikan bagi segenap warga KAHMI untuk berbagi berita, opini dan informasi terbaru yang berkaitan dengan eksistensi dan kegiatan organisasi KAHMI. Kirimkan press release berita, artikel atau opini Anda melalui form ini.

PERCIKAN BARU

  • Dunia yang Megah, Akhirat yang Kekal: Renungan dari Tanah Suci

    Dunia yang Megah, Akhirat yang Kekal: Renungan dari Tanah Suci

  • Penyesalan: Antara Pelajaran Hidup dan Kesempatan yang Hilang

    Penyesalan: Antara Pelajaran Hidup dan Kesempatan yang Hilang

  • Ilmu Sebagai Jalan Menembus Batas dan Meraih Kejayaan

    Ilmu Sebagai Jalan Menembus Batas dan Meraih Kejayaan

  • Pandangan Ulama dan Kearifan Lokal tentang Pentingnya Akhlak Mulia dalam Kehidupan

    Pandangan Ulama dan Kearifan Lokal tentang Pentingnya Akhlak Mulia dalam Kehidupan

  • Ramadhan dan Aktualisasi Diri, Dari Pengendalian Hawa Nafsu hingga Kepedulian Sosial

    Ramadhan dan Aktualisasi Diri, Dari Pengendalian Hawa Nafsu hingga Kepedulian Sosial

RSS BERITA KAHMI MAKASSAR

  • KAHMI UMI Gelar Halalbihalal, Usung Semangat Perkuat Silaturahmi dan Potensi Pascaramadhan
  • Dihadiri Banyak Tokoh Penting, Halalbihalal KAHMI Makassar Jadi Ajang Konsolidasi Alumni
  • Senin Besok, KAHMI Makassar Gelar Halalbihalal Hadirkan Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung
  • KAHMI Makassar Salurkan Bantuan Sembako Amaliyah Ramadan untuk Warga Kampung Baru Antang
  • MD Forhati Kota Makassar Tebar Berkah Ramadhan di Malino

JANGAN LEWATKAN

  • 6 Cara Syar’i Membasmi Korupsi
  • Menyoal Upaya Legalisasi Zina untuk Remaja
  • Orang Cerdas Selalu Mengingat Kematian
  • “Deja Vu”; Mengintip Pilkada
  • Ramadhan dan Aktualisasi Diri, Dari Pengendalian Hawa Nafsu hingga Kepedulian Sosial

RSS PENGURUS KAHMI MAKASSAR

  • Dr. Ir. Taufik Nur, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng, CSCA, APEC Eng.
  • Rasmi Ridjang Sikati, SE,. MM
  • Muhammad Kasman, S.E., M.Si., CFrA.
  • Anshar Aminullah
  • Marsam, S.Pd.I., M.Pd
©2025 KAHMI Makassar