Skip to content
PERCIK KAHMI Makassar
KAHMI Makassar
  • Home
    • Berita
    • Artikel
  • Tentang Percik
  • Kirim Artikel
  • KAHMI Makassar
  • FORHATI Makassar
PERCIK KAHMI Makassar
KAHMI Makassar


Dari Mimbar Orasi ke Kursi Empuk: Kader HMI dan Sindrom Amnesia Idealisme

Tim Redaksi Tim Redaksi, 27/02/202527/02/2025

HIMPUNAN Mahasiswa Islam (HMI) sejak lama dikenal sebagai organisasi yang melahirkan banyak kader yang kemudian menempati posisi strategis dalam berbagai bidang, mulai dari politik, birokrasi, akademisi, hingga dunia bisnis.

Dengan latar belakang sebagai organisasi kader yang menekankan intelektualitas, kepemimpinan, dan nilai-nilai keislaman, HMI telah membentuk banyak tokoh yang berperan dalam perjalanan bangsa.

DAFTAR ISI

Toggle
  • Dinamika Kader HMI
  • Penyebab Amnesia Idealisme
  • Dampak bagi Organisasi dan Masyarakat
  • Menjaga Api Idealisme
  • Kesimpulan

Namun, seiring waktu, muncul fenomena yang sering menjadi perbincangan: sindrom amnesia idealisme.

Dinamika Kader HMI

Sebagai organisasi yang lahir di tengah dinamika perjuangan bangsa, HMI memiliki tradisi intelektual yang kuat.

Forum-forum diskusi, mimbar-mimbar orasi, dan berbagai kegiatan kaderisasi membentuk anggota HMI menjadi individu yang kritis terhadap ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi.

Tidak jarang, para kader HMI yang masih aktif di kampus menjadi motor penggerak dalam berbagai aksi demonstrasi dan advokasi kebijakan publik.

Namun, realitas sering kali berbicara lain ketika kader-kader ini mulai memasuki dunia kerja, khususnya di sektor pemerintahan dan politik.

Idealisme yang dahulu dikumandangkan lantang di podium-podium kampus kerap kali meredup setelah mereka merasakan kenyamanan fasilitas dan kekuasaan.

BACA JUGA:  Ramadhan dan Aktualisasi Diri, Dari Pengendalian Hawa Nafsu hingga Kepedulian Sosial

Dari sini, muncul apa yang disebut sebagai sindrom amnesia idealisme—fenomena di mana para kader yang dahulu vokal memperjuangkan nilai-nilai perubahan justru menjadi bagian dari status quo yang mereka kritik sebelumnya.

Penyebab Amnesia Idealisme

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kader HMI mengalami perubahan sikap setelah menduduki posisi strategis:

Pragmatisme Politik dan Kekuasaan

Dalam dunia politik dan pemerintahan, realitas sering kali lebih kompleks daripada teori yang dipelajari di bangku kaderisasi.

Kader yang telah mendapatkan posisi strategis sering kali dihadapkan pada tekanan politik, kepentingan kelompok, dan kompromi kebijakan yang membuat mereka harus menyesuaikan diri dengan sistem yang ada.

Kenikmatan Materi dan Fasilitas

Jabatan publik maupun posisi strategis di korporasi sering kali menawarkan fasilitas dan kenyamanan yang tidak didapatkan saat masih menjadi aktivis mahasiswa.

Gaji tinggi, mobil dinas, serta jaringan kekuasaan yang luas menjadi daya tarik tersendiri yang akhirnya mengubah orientasi perjuangan.

Tekanan dari Lingkungan Baru

Dalam banyak kasus, kader-kader yang masuk ke dunia pemerintahan atau perusahaan besar sering kali berada dalam lingkungan yang tidak lagi sejalan dengan idealisme awal mereka.

Mereka harus berhadapan dengan senior, kolega, dan sistem yang menuntut mereka untuk mengikuti arus daripada melawan.

BACA JUGA:  Hindari Sifat Kikir, Penyakit Hati Yang Merusak

Minimnya Kontrol dan Evaluasi

Tidak adanya mekanisme yang kuat untuk mengontrol dan mengevaluasi kader setelah mereka memasuki dunia profesional membuat mereka lebih mudah larut dalam dinamika baru tanpa ada tekanan untuk tetap berpegang pada nilai-nilai idealisme yang mereka usung sebelumnya.

Dampak bagi Organisasi dan Masyarakat

Fenomena sindrom amnesia idealisme ini tentu berdampak pada citra HMI sebagai organisasi yang dikenal kritis dan memiliki misi perjuangan.

Ketika banyak alumni HMI yang justru menjadi bagian dari masalah ketimbang solusi, kepercayaan publik terhadap organisasi ini pun semakin luntur.

Hal ini juga berdampak pada regenerasi di internal HMI, di mana kader-kader muda menjadi apatis karena melihat senior mereka yang dahulu berapi-api memperjuangkan idealisme justru berbalik arah setelah mendapatkan jabatan.

Menjaga Api Idealisme

Meski sindrom amnesia idealisme menjadi tantangan, bukan berarti tidak ada kader HMI yang tetap menjaga integritas dan idealismenya meski berada di lingkungan yang penuh kompromi.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga agar kader HMI tetap berpegang pada nilai-nilai perjuangan mereka:

Memperkuat Etos Kaderisasi

Pendidikan kader tidak hanya berhenti di level mahasiswa, tetapi harus terus dikawal hingga mereka memasuki dunia profesional.

BACA JUGA:  Implementasi Sepeda Listrik Bagi Pengguna Jalan

HMI bisa membentuk forum alumni yang aktif dalam mengawal dan mengingatkan sesama kader untuk tetap berpegang pada nilai-nilai perjuangan.

Membangun Kultur Evaluasi dan Kontrol

Organisasi harus berani melakukan evaluasi terhadap kader-kader yang telah memasuki dunia profesional, baik di pemerintahan, politik, maupun bisnis. Dengan adanya kontrol yang lebih ketat, kader akan lebih berhati-hati dalam bertindak.

Menanamkan Nilai Keislaman secara Mendalam

Keislaman yang menjadi salah satu pilar HMI harus terus dikembangkan bukan hanya dalam aspek ritual, tetapi juga dalam etika dan moralitas dalam berpolitik dan bekerja.

Membentuk Komunitas Kader yang Solid

Solidaritas antar-kader harus tetap dijaga agar mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi tekanan di dunia profesional. Komunitas ini bisa menjadi tempat berbagi pengalaman sekaligus mengingatkan satu sama lain untuk tetap konsisten pada nilai perjuangan.

Kesimpulan

Sindrom amnesia idealisme bukan hanya terjadi pada kader HMI, tetapi juga organisasi-organisasi mahasiswa lainnya.

Namun, sebagai organisasi yang telah banyak melahirkan pemimpin, HMI harus mampu melakukan refleksi mendalam agar kader-kadernya tidak hanya menjadi bagian dari sistem, tetapi juga tetap membawa nilai-nilai perjuangan yang pernah mereka gaungkan di mimbar-mimbar orasi.

Dengan demikian, kursi empuk kekuasaan tidak lagi menjadi kuburan bagi idealisme, melainkan tempat untuk mewujudkan perubahan nyata bagi masyarakat. [*]

Tentang PERCIK

PERCIK dikelola oleh MD KAHMI Kota Makassar, didedikasikan bagi segenap warga KAHMI untuk berbagi berita, opini dan informasi terbaru yang berkaitan dengan eksistensi dan kegiatan organisasi KAHMI. Kirimkan press release berita, artikel atau opini Anda melalui form ini.

PERCIKAN BARU

  • Api Islam di Mekah: Awal Cahaya Peradaban

    Api Islam di Mekah: Awal Cahaya Peradaban

  • Dunia yang Megah, Akhirat yang Kekal: Renungan dari Tanah Suci

    Dunia yang Megah, Akhirat yang Kekal: Renungan dari Tanah Suci

  • Penyesalan: Antara Pelajaran Hidup dan Kesempatan yang Hilang

    Penyesalan: Antara Pelajaran Hidup dan Kesempatan yang Hilang

  • Ilmu Sebagai Jalan Menembus Batas dan Meraih Kejayaan

    Ilmu Sebagai Jalan Menembus Batas dan Meraih Kejayaan

  • Pandangan Ulama dan Kearifan Lokal tentang Pentingnya Akhlak Mulia dalam Kehidupan

    Pandangan Ulama dan Kearifan Lokal tentang Pentingnya Akhlak Mulia dalam Kehidupan

RSS BERITA KAHMI MAKASSAR

  • KAHMI UMI Gelar Halalbihalal, Usung Semangat Perkuat Silaturahmi dan Potensi Pascaramadhan
  • Dihadiri Banyak Tokoh Penting, Halalbihalal KAHMI Makassar Jadi Ajang Konsolidasi Alumni
  • Senin Besok, KAHMI Makassar Gelar Halalbihalal Hadirkan Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung
  • KAHMI Makassar Salurkan Bantuan Sembako Amaliyah Ramadan untuk Warga Kampung Baru Antang
  • MD Forhati Kota Makassar Tebar Berkah Ramadhan di Malino

JANGAN LEWATKAN

  • Api Islam di Mekah: Awal Cahaya Peradaban
  • Menuju Format Baru Peringatan HUT Kemerdekaan RI
  • Menggali Makna Kemerdekaan Sejati
  • Hindari Sifat Kikir, Penyakit Hati Yang Merusak
  • “Deja Vu”; Mengintip Pilkada

RSS PENGURUS KAHMI MAKASSAR

  • Dr. Ir. Taufik Nur, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng, CSCA, APEC Eng.
  • Rasmi Ridjang Sikati, SE,. MM
  • Muhammad Kasman, S.E., M.Si., CFrA.
  • Anshar Aminullah
  • Marsam, S.Pd.I., M.Pd
©2025 KAHMI Makassar